Unsur-unsur Kerangka Laporan Ilmiah
Kerangka Laporan Ilmiah umumnya terdiri
dari unsur-unsur sebagai berikut:
1.
Halaman Judul
Biasanya terdiri dari 3 atau 4 bagian
yang disusun dari atas bawah sebagai berikut:
Judul
laporan terdiri dari subjek Laporan selalu didahului dengan ‘Laporan
Tentang’,’Laporan Kemajuan tentang’,’Laporann Tahunan tentang’, ‘Penelitian
tentang’ dan sebagainya. Judul laporan berbeda dari judul buku
Contoh judul laporan:
Laporan tentang
SURVAI USAHA KECIL MENENGAH
DALAM GO ONLINE
di daerah
BEKASI JAWA BARAT
SURVAI USAHA KECIL MENENGAH
DALAM GO ONLINE
di daerah
BEKASI JAWA BARAT
2. Nama
dan identitas penerima laporan
Unsur ini tidak selalu ditulis. Jika
ditulis, maka sebelumnya didahului dengan kata-kata ‘Diserahkan kepada’. Jika
penerima laporan memiliki kedudukan resmi, tulislah kedudukan itu. contoh:
Diserahkan kepada
Prof.Dr. Muhamad Rayhan Dillah, CEO
Digital Marketing Agency
Prof.Dr. Muhamad Rayhan Dillah, CEO
Digital Marketing Agency
3. Nama
dan identitas penulis
Sebelum nama penulis biasanya didahului
dengan perkataan ‘Oleh’ dan diikuti oleh gelar. Contoh:
Oleh
Saepul Bahri
Web Programmer
Saepul Bahri
Web Programmer
dan
Hendra Suherman
Chief Technology Office
Chief Technology Office
4.
Tempat dan tanggal
Dibagian bawah halaman ditulis tempat
dan tanggal dalam 2 baris terpisah. Contoh:
Mataram, N.T.B
20 Maret 1999
20 Maret 1999
Manfaat Laporan
Laporan merupakan bentuk komunikasi yang
dapat dilakukan secara tertulis atau lisan mengenai sesuatu hal tertentu sesuai
dengan tujuan penulisannya. Uraian berikut akan lebih ditekankan pada
pembahasan hal-hal yang berkaitan dengan laporan tertulis. Laporan inilah yang
secara resmi dijadikan sebagai sumber informasi, alat pertanggungjawaban, dan
alat pengambilan keputusan dalam kehidupan organisasi.
Sebelum laporan disajikan secara lisan,
laporan terlebih dahulu disusun dalam bentuk tertulis secara sistematis
sehingga mudah dipahami. Dari segi bentuk tertulis, laporan terbagi menjadi
seperti berikut:
1.
Laporan berbentuk formulir atau matriks, yaitu laporan yang tinggal mengisi pada blangko yang disediakan.
2.
Laporan berbentuk memorandum atau nota, yaitu laporan yang diuraikan secara singkat. Laporan ini dibuat dalam
rangka proses hubungan kerja antara atasan dan bawahan atau antar-unsur-unsur
dalam suatu instansi.
3.
Laporan berbentuk surat, yaitu laporan yang diuraikan lebih panjang dari memorandum sebagaimana
uraian dalam bentuk surat biasa. Jenis laporan ini dapat dipergunakan untuk
bermacam-macam topik.
4.
Laporan berbentuk naskah, yaitu laporan yang panjang, biasanya disusun seperti makalah. Materi
laporan dibagi menjadi beberapa topik dan subtopik.
5.
Laporan berbentuk buku, yaitu laporan yang disusun dalam bentuk buku.
Agar suatu laporan
dapat berfungsi sebagaimana mestinya, dalam proses penyusunan laporan, selain
harus memperhatikan berbagai prinsip dan syarat dalam penyusunan laporan, juga
harus memperhatikan tata caranya. Pada intinya, tata cara penyusunan laporan
dimulai dari tahap persiapan yang mencakup penentuan kerangka permasalahan,
tujuan penulisan laporan, dan proses pengumpulan data, kemudian membuat
kerangka laporan , dan diakhiri dengan tahap penulisan laporan itu sendiri.
1.Tahap Persiapan
1.Tahap Persiapan
Pada tahap awal ini harus terjawab
beberapa pertanyaan penting seperti hal apa yang akan dilaporkan? Mengapa hal
itu harus dilaporkan ? Kapan laporan akan disampaiakan? Data apa yang penting,
baik sebagai data utama maupun data pendukung? Dengan terjawabnya beberapa
pertanyaan ini, maka akan dapat dirumuskan secara jelas latar belakang dan
masalah laporan, tujuan laporan, target waktu laporan, data yang relevanuntuk
disajikan, dan sumber-sumber data.
2. Pengumpulan
dan Penyajian Data
Setelah itu, langkah berikutnya adalah
merencanakan pengumpulan dan penyajian data. Dalam proses pengumpulan harus
selalu mengacu pada permasalahan dan tujuan yang telah ditetapkan. Data yang
diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber primer maupun sumber sekunder.
Setelah dikumpulkan, kemudian data itu dikelompokkan, data mana yang menjadi
bahan utama dan data pendukung atau penunjang.
dan penyajian data
dan penyajian data
3.
Sistematika Laporan
Tahap berikutnya adalah menentukan
bagian-bagian utama laporan atau lazim disebut sistematika laporan, kemudian
sub-sub bagian laporan yang nantinya akan dijabarkan lebih lanjut dalam
kalimat-kalimat.
4.
Penulisan Laporan
Pada tahap penulisan laporan harus
mengacu pada sistematika yang telah ditetapkan sehingga laporan tersebut dapat
tersaji secara runtut, mudah dipahami, dan enak dibaca.
Laporan kegiatan merupakan alat yang
penting untuk:
1.
Dasar penentuan kebijakan dan pengarahan
pimpinan.
2.
Bahan penyusunan rencana kegiatan
berikutnya.
3.
Mengetahui perkembangan dan proses
peningkatan kegiatan.
4.
Data sejarah perkembangan satuan yang
bersangkutan dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar