Rabu, 25 Maret 2015

Krisis Ekonomi dan Keuangan

    1.      Spekulasi dan Intervensi di pasar Valas
Pasar valuta asing merupakan pasar beromzet amat besar. Nilai transaksinya rata-rata mencapai triliunan dolar AS. Dibandingkan dengan transaksi perdagangan barang dan jasa internasional yang Cuma transaksi sekitar puluhan miliar dollar AS. Ini terjadi karena pasar vallas aktifitasnya adalah jual beli uang. Aktifitas ini mengakibatkan terjadinya spekulan.
Ada spekulan baik ada spekulan jahat
Dianggap buruk karena oknum-oknum spekulan menggunakan cara tidak etis seperti halnya menyebarkan rumor palsu adanya devaluasi rupiah untuk menjatuhkan nilainya dan nangguk untung.
Dianggap  baik Karena :
             A.     Merupakan sumber liuiditas bagi pasar
             B.     Menjual apabila terlau mahal dan membeli apabila terlalu murah
             C.     Mengurangi resiko/ suka cari aman

Spekulan juga sering dilaksanakan dengan alasan fundamental. Biasanya terjadi karena akibat perbedaan inflasi antar 2 negara atau lebih. Dan akan terjadinya efek destabilisasi yang membuat harga pasar menyimpang.
Perang besar bank sentral versus spekulan
Bank sentral bermanfaat untuk menjaga stabilitas pasar. Namun bank sentral sering melakukan intervensi tanpa pandang bulu. ini yang mengakibatkan terjadinya spekulan dibank sentral hingga terjadi nya perbedaan harga dipasar.namun spekulan ini dapat dihadapi dengan melakukan kebijakan ekonomi makro yaitu berharap investor percaya terhadap kesehatan ekonomi makro Negara.

   2.      Proklamasi kemerdekaan rupiah
Menyambut globalisasi  rupiah itu, bank Indonesia lantas memperlebar pita intervensi rupiah. Pita berfungsi sebagai batas bawah dan batas atas gejolak kurs rupiah (biasanya diukur dengan nilai tukar rupiah dengan dollar AS). Salah satu tujuan dari pengadaan pita intervensi adalah untuk meredam gejolak kurs, bila kurs menyentuh batas pita ini, BI akan melakukan intervensi dengan berbagai cara contoh dengan  membeli rupiah dan menjual dollar.
Dengan kebijakan tersebut permintaan rupiah dan pasokan dollar meningkat. Intervensi juga dapat dilakukan dengan menaikkan suku bunga hal ini akan terjadi meningkatnya rupiah.

Contoh hipotesis

Bila pada tahun tertentu inflasi di Indonesia besarnya 10% dan di AS 5%. Maka harga barang di Indonesia meningkat rata-rata 10% dan AS 5%. Bila tidak ada perubahan kurs rupiah/dollar barang diindonesia relatif lebih mahal disbanding dengan AS. Bisa dikatan daya beli dollar relative lebih tinggi dibandingkan dengan rupiah. Kalau tidak terjadi perubahan kurs, oran g akan ramai-ramai ,menukarkan rupiah menjadi dollar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar