1.
Spekulasi
dan Intervensi di pasar Valas
Pasar valuta
asing merupakan pasar beromzet amat besar. Nilai transaksinya rata-rata
mencapai triliunan dolar AS. Dibandingkan dengan transaksi perdagangan barang
dan jasa internasional yang Cuma transaksi sekitar puluhan miliar dollar AS.
Ini terjadi karena pasar vallas aktifitasnya adalah jual beli uang. Aktifitas
ini mengakibatkan terjadinya spekulan.
Ada spekulan
baik ada spekulan jahat
Dianggap
buruk karena oknum-oknum spekulan menggunakan cara tidak etis seperti halnya
menyebarkan rumor palsu adanya devaluasi rupiah untuk menjatuhkan nilainya dan
nangguk untung.
Dianggap baik Karena :
A.
Merupakan sumber liuiditas bagi pasar
B.
Menjual apabila terlau mahal dan membeli apabila terlalu
murah
C.
Mengurangi resiko/ suka cari aman
Spekulan
juga sering dilaksanakan dengan alasan fundamental. Biasanya terjadi karena
akibat perbedaan inflasi antar 2 negara atau lebih. Dan akan terjadinya efek
destabilisasi yang membuat harga pasar menyimpang.
Perang besar
bank sentral versus spekulan
Bank sentral
bermanfaat untuk menjaga stabilitas pasar. Namun bank sentral sering melakukan
intervensi tanpa pandang bulu. ini yang mengakibatkan terjadinya spekulan
dibank sentral hingga terjadi nya perbedaan harga dipasar.namun spekulan ini dapat
dihadapi dengan melakukan kebijakan ekonomi makro yaitu berharap investor
percaya terhadap kesehatan ekonomi makro Negara.
2.
Proklamasi
kemerdekaan rupiah
Menyambut
globalisasi rupiah itu, bank Indonesia
lantas memperlebar pita intervensi rupiah. Pita berfungsi sebagai batas bawah
dan batas atas gejolak kurs rupiah (biasanya diukur dengan nilai tukar rupiah
dengan dollar AS). Salah satu tujuan dari pengadaan pita intervensi adalah
untuk meredam gejolak kurs, bila kurs menyentuh batas pita ini, BI akan melakukan
intervensi dengan berbagai cara contoh dengan
membeli rupiah dan menjual dollar.
Dengan
kebijakan tersebut permintaan rupiah dan pasokan dollar meningkat. Intervensi
juga dapat dilakukan dengan menaikkan suku bunga hal ini akan terjadi meningkatnya
rupiah.
Contoh
hipotesis
Bila pada
tahun tertentu inflasi di Indonesia besarnya 10% dan di AS 5%. Maka harga
barang di Indonesia meningkat rata-rata 10% dan AS 5%. Bila tidak ada perubahan
kurs rupiah/dollar barang diindonesia relatif lebih mahal disbanding dengan AS.
Bisa dikatan daya beli dollar relative lebih tinggi dibandingkan dengan rupiah.
Kalau tidak terjadi perubahan kurs, oran g akan ramai-ramai ,menukarkan rupiah
menjadi dollar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar