Jumat, 01 Mei 2015

Keluar dari Krisis Global

Sektor riil yang selalu terlupakan
Tidak seorang pun yang bisa meramalkan sampai kapan dan berapa ongkos yang harus dibayar masyarakat dunia untuk lepas dari krisis financial. Di dalam negeri yang sesungguhnya.
Amerika yang menjadi episentrum krisis dimana Indonesia akan survive dari krisis, para pelaku pasar tetap dihantui khawatir.
Pelaku pasar memborong dollar AS karena mereka khawatir akan kirisis keuangan global. Dan menekan rupiah akibat melambat nya pertumbuhan ekonomi nasional.orang asing akan mengamankan dananya di pasar domestic. Krisis keuangan global adalah faktor utama yang membuat rupiah makin terpuruk. Karena system devisa yang dianut pemerintah masih dipertahankan.
Tinggi nya permintaan dollar AS juga membuktikan besarnya ketergantungan perekonomian Indonesia pada barang impor. Gejolak ini sebenernya bisa ditekan apabila bangsa Indonesia lebih mandiri dalam mencukupi kebutuhan dalam negerinya.
Untuk mengebangkan sector riil, pemerintah sebaiknya membuat formulasi kebijakan yang bersifat operasional untuk merevitalisasi sector rill berbasis ekonomi kerakyatan. Kebijakan ini bisa dilalui dengan tujuh kebijakan, Antara lain;
1.     Melakukan perbaikan fungsi intermediasi perbankan dan lembaga keuangan nonbank, terutama bagi rakyat kecil. Kebijakan ini dapat dilakukan dengan melalui penurunan tingkat suku bunga komersial

2.     Untuk merevitalisasi sector rill adalah dengan perbaikan dan pengembangan infrastruktur pembangunan. Kebijakan ini mengedepankan prisnsip keberimbangan regional sehingga mampu mempersempit disparitas antara jawa dan luar jawa.

3.     Revitalisasi sktor riil tidak terlepas dari mantapnya kebijakan dalam perbaikan kondisi ketenagakerjaan. Pemerintah, pengusaha, dan buruh harus menciptakan harmonis antar sesame pekerja dan perusahaan industry sehingga saling menguntungkan.

4.     Perbaikan iklim investasi dalam usaha ekonomi. Keberhasilan kebijakan itu dapat tercapai bila ada peningkatan konsistensi kebijakan –kebijakan, jaminan, dan kepastian hokum.

5.     Pemerintah harus memfokuskan pembangunan pada industri yang berbasis sumber daya alam melalui penerapan iptek dan manajemen professional. Disini pemerintah harus memacu pertumbuhan sumber daya alam karena Indonesia 80% sumber dayanya belum dipacu. Semuanya harus diinvestasikan kepada industry yang berbasis iptek yang professional.

6.     Peningkatan kualitas SDM dan iptek. Pengalam empiris selama ini membuktikan, kemandirian dan kesejahteraan bangsa dapat dilihat dari kualitas SDM dan iptek dalam memacu pembangunan ekonomi.

7.     Untuk merevitalisasi sector riil harus ditegakkan dengan hokum dan supremasi hokum.

Dengan langlah-langkah tersebut diharapkan Indonesia mampu mandiri, kemnadirian inilah yang akan menimbulkan harga diri dan harapan bahwa krisis itu benar –benar tidak akan berpengaruh pada bangsa Indonesia semoga...

Sumber
Buku Keluar dari krisis Global, Lili Hermawan,penerbit Grafindo Khazanah Ilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar