Senin, 01 Juni 2015

Tagihan

A.       PENGERTIAN TAGIHAN
                 Tagihan dimaksudkan dengan klaim perusahaan atas uang, barang-barang atau jasa-jasa terhadap pihak-pihak lain. Dalam akuntansi pengertian tagihan biasanya digunakan untuk menunjukkan klaim yang akan dilunasi dengan uang.

B.       KLASIFIKASI TAGIHAN
Tagihan-tagihan yang dimiliki perusahaan dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu :
1.    Tagihan-tagihan yang tidak didukung dengan janji tertulis disebut piutang
2.    Tagihan-tagihan yang didukung dengan janji tertulis disebut piutang wesel.
          Piutang diklasifikasikan lagi, sebagai berikut :
·      Piutang dagang
·      Piutang bukan dagang
·      Piutang penghasilan

C.       PIUTANG
          Piutang dagang menunjukkan piutang yang timbul dari penjualan barang-barang atau jasa-jasa yang dihasilkan perusahaan. Yang termasuk dalam piutang ini hanya tagihan-tagihan yang akan dilunasi dengan uang, oleh karena itu pengiriman barang untuk dititipkan (konsinyasi) tidak dicatat sebagai piutang sampai saat dimana barang-barang tadi sudah dijual. Piutang yang timbul dari penjualan angsuran, akan dipisahkan menjadi aktiva lancar dan tidak lancar.
Yang termasuk dalam piutang bukan usaha antara lain :
1.    Persekot dalam kontrak pembelian
2.    Klaim terhadap perusahaan pengangkutan untuk barang-barang rusak atau hilang
3.    Klaim terhadap perusahaan asuransi atas kerugian-kerugian yang dipertanggungkan
4.    Klaim terhadap pegawai perusahaan
5.    Klaim terhadap restitusi pajak
6.    Tagihan terhadap langganan untuk pengembalian tempat barang
7.    Uang muka pada anak perusahaan
8.    Uang muka pada pegawai perusahaan
9.    Piutang deviden
10.     Piutang pesanan pembelian saham, dan lain-lain

D.       PENILAIAN PIUTANG
                 Dasar pengukuran ini mengatur bahwa piutang dinyatakan sebesar jumlah bruto tagihan dikurangi dengan taksiran jumlah yang tidak dapat diterima. Jumlah piutang dihitung dengan mengurangkan jumlah yang diperkirakan akan tidak dapat ditagih kepada jumlah piutang. Karena neraca itu disusun setiap akhir periode maka setiap akhir tahun perlu dihitung jumlah kerugian dari piutang-piutang.

E.        CADANGAN KERUGIAN PIUTANG
Dasaryang dapat digunakan untuk menentukan jumlah kerugian piutang, yaitu :
1.        Jumlah penjualan
Apabila kerugian piutang itu dihubungkan dengan proses pengukuran laba yang teliti maka dasar perhitungan kerugian piutang adalah jumlah penjualan.

2.        Saldo piutang
Apabila saldo piutang digunakan sebagai dasar perhitungan kerugian piutang maka arahnya adalah menilai aktiva dengan teliti.
          Penggunaan masing-masing dasar akan dibicarakan berikut ini :
a.         Kerugian Piutang Dihitung Atas Dasar Jumlah Penjualan
                 Kerugian piutang dihitung dengan cara mengalikan persentase tertentu dengan jumlah penjualan periode tersebut. Taksiran kerugian piutang ini dibebankan ke rekening kerugian piutang dan kreditnya adalah rekening cadangan kerugian piutang.
b.         Kerugian Piutang Dihitung Atas Dasar Saldo Piutang
Kerugian piutang dilakukan dengan cara :
1)        Jumlah cadangan dinaikkan sampai persentase tertentu dari saldo piutang
                     Saldo piutang dikalikan dengan persentase tertentu. Untuk menghitung jumlah kerugian piutang, hasil perhitungan tadi dikurangi atau ditambah dengan saldo rekening cadangan kerugian piutang.
2)        Cadangan ditambah dengan persentase tertentu dari saldo piutang
                     Jumlah yang dicatat sebagai kerugian piutang dan dikreditkan ke rekening cadangan kerugian piutang tanpa memperhatikan saldo rekening cadangan kerugian piutang.
3)        Jumlah cadangan dinaikkan sampai suatu jumlah yang dihitung dengan menganalisis umur piutang
                     Metode ini disebut metode analisis umur piutang. Piutang dibagi dalam dua kelompok, yaitu belum menunggak dan menunggak. Yang dimaksud dengan menunggak adalah sudah melebihi jangka waktu kredit.


F.        PENGHAPUSAN PIUTANG
                 Penghapusan piutang ini merupakan suatu kerugian, pencatatannya tidak dibebankan ke rekening kerugian piutang tetapi dibebankan ke rekening cadangan kerugian piutang, karena kerugian piutangnya sudah diakui pada akhir periode sebelumnya.

G.       METODE PENGHAPUSAN LANGSUNG
                 Metode ini digunakan perusahaan kecil atau perusahaan yang tidak dapat menaksir kerugian piutang dengan tepat. Pada akhir periode tidak ada taksiran kerugian piutang yang dibebankan, tetapi kerugian piutang baru diakui pada waktu diketahui ada piutang yang tidak dapat ditagih.

H.       POTONGAN PENJUALAN
                 Ada dua cara untuk mencatat potongan penjualan. Pertama dalam metode bruto, potongan penjualan dicatat pada saat uang diterima. Kedua dalam metode neto, potongan penjualan yang tidak dimanfaatkan oleh pembeli dicatat pada saatpembeli melakukan pelunasan.

I.          RETUR PENJUALAN
                 Saldo rekening cadangan retur penjualan ini dalam neraca akan dicantumkan mengurangi piutang

J.          CADANGAN BIAYA KIRIM PENJUALAN
                 Pada waktu pengiriman barang dapat terjadi penjual belum membayar biaya kirim, sehingga pembeli yang ditagih oleh pihak pengangkut. Karena syaratnya adalah f.o.b destination maka pembeli akan mengurangi jumlah pembayarannya sebesar biaya kirim yang sudah dibayarnya
K.       PENGGUNAAN PIUTANG UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN KAS YANG SEGERA
1)        Piutang dipakai sebagai jaminan
              Penggunaan piutang dagang sebagai jaminan biasanya dengan ketentuan jika ada yang tidak dapat ditagih, maka peminjaman berkewajiban untuk menggantinya dengan piutang dagang lain. Apabila pinjaman sudah dilunasi kembali sedangkan masih ada piutang yang dijaminkan maka kelebihan tersebut adalah milik peminjam. Penggunaan piutang sebagai jaminan dapat juga diberitahukan kepada debitur-debitur yang piutangnya dijaminkan dan penagihan piutang itu dilakukan oleh bank atau lembaga-lembaga keuangan yang memberikan pinjaman.
2)        Menjual piutang/anjak piutang
              Kebutuhan uang dengan segera dapat dipenuhi dengan cara menjual piutang dagang yang dimiliki ke bank atau lembaga-lembaga kredit. Semua kemungkinan yang timbul terhadap piutang yang dijual misalnya potongan tunai atau tidak dapat ditagih menjadi tanggung jawab bankn atau lembaga-lembaga kredit yang membeli piutang-piutang tersebut. Pada waktu terjadi penjualan piutang, langganan-langganan yang piutangnya dijual diberitahu untuk melunasi ke bank atau lembaga-lembaga kredit.

L.        PIUTANG WESEL
                 Wesel adalah janji tertulis yang tidak bersyarat dari satu  pihak kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu dimasa yang akan datang. Jika wesel dipindahtangankan berarti yang membuat wesel akan membayar pada orang yang memegang wesel tersebut pada saat jatuh tempo.
Piutang wesel dapat dipisahkan menjadi 2 macam, yaitu :
1)        Piutang wesel tidak berbunga
2)        Piutang wesel berbunga

M.      MENDISKONTOKAN WESEL
                 Mendiskontokan wesel adalah meminjam uang ke bank dengan menggunakan wesel sebagai jaminan. Bank akan memberikan pinjaman tetapi dikurangi dengan bunga yang diperhitungkan selama jangka waktu diskonto. Bunga ini disebut juga diskonto. Kewajiban melunasi wesel bagi pihak yang mendiskontokan merupakan uatang yang belum pasti sehingga harus nampak dalam catatan. Bunga wesel dihitung dengan cara sebagai berikut :

RUMUS
Bunga (diskonto) = nilai jatuh tempo x tarif diskonto x periode diskonto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar